masukkan script iklan disini
Soppeng, sulsel.pemburufakta.com - Proyek irigasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3A) di Desa patampanua , Kecamatan marioriawa, kabupaten Soppeng, kembali menjadi sorotan, Proyek senilai 195 juta dari APBN ini diduga tidak sesuai gambar.
Dengan judul pekerjaan : peningkatan jaringan irigasi, daerah irigasi : Petta bale , desa : patampanua, kabupaten : Soppeng, sumber dana : APBN, pelaksana : P3A Bebbae, memicu kekhawatiran dan kritik terkait lemahnya pengawasan.
Sorotan lain datang dari indikasi lemahnya pengawasan proyek, terutama terkait pemasangan dinding saluran yang diduga sangat tidak sesuai dengan gambar, Pengawasan yang sangat lemah dianggap menambah kekhawatiran akan hasil akhir proyek ini, meskipun dana dari APBN seharusnya menjamin kualitas dan ketahanan infrastruktur, Hal ini dikhawatirkan berdampak pada ketahanan bangunan irigasi yang penting bagi masyarakat setempat tentunya
Temuan tim Sulsel.pemburufakta.com di lapangan memperlihatkan pasangan batu irigasi yang dipasang tidak mencapai ukuran yang ditentukan, dapat mengakibatkan kualitas pekerjaan rendah, sehingga diragukan tidak mampu bertahan dalam jangka panjang. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi korupsi dan kerusakan di kemudian hari
Menurut pekerja yang kami temui dilokasi proyek yang namanya tidak mau di publish " kalau untuk dinding saluran itu tingginya kalau tidak salah 70 cm pak, adaji tadi ketua kelompok disini tapi sudah pulang " ucap salah satu pekerja (6/11)
Hal itu jauh sangat berbeda dengan temuan tim kami dilokasi yang dimana ketinggian dinding saluran hanya 60 cm , yang kami ukur lansung dengan menggunakan meteran
Balai Wilayah besar pompengan Jeneberang di bawah Satuan Kerja Kementerian PUPR Sulawesi Selatan diharapkan mengambil langkah tegas untuk memperketat pengawasan dan tanggung jawab teknis agar proyek memenuhi standar yang sesuai.
Upaya media Sulsel.pemburufakta.com untuk mendapatkan konfirmasi terhadap pihak terkait di lapangan, sangat sulit didapatkan, sehingga berita ini kami turunkan
(Afis)