Soppeng, Rabu (03/09/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Kementerian Agama Kabupaten Soppeng dalam membentuk generasi muda yang moderat, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia digital.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, H. Afdal, S.Ag., MM., membuka secara resmi kegiatan ini sekaligus memperkenalkan istilah baru yang ia gagas, yakni “Artificial Moderasi”. Menurutnya, konsep ini merupakan upaya mengarahkan pola pikir dan sikap generasi muda untuk selalu bersikap moderat dalam berbagai aspek kehidupan.
Lebih lanjut, H. Afdal menegaskan pentingnya empat pilar utama moderasi beragama yang harus dikuasai para pelajar, yaitu Tawassuth (bersikap tengah), Tasamuh (toleransi), Tawazun (seimbang), dan I’tidal (adil dan konsisten). Pilar-pilar tersebut diharapkan menjadi pedoman dalam membangun karakter siswa yang santun, inklusif, dan siap menjadi teladan di lingkungan masing-masing.
Hadir sebagai narasumber utama, Ketua II Pokjawas Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin, S.Ag., M.Pd., yang telah mengantongi sertifikasi Training of Trainer (TOT) Moderasi Beragama. Dengan metode pembelajaran kreatif, ia memadukan diskusi interaktif dan permainan edukatif, sehingga materi moderasi beragama dapat dipahami dengan lebih menyenangkan oleh para peserta.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Asta Cita Kementerian Agama yang menargetkan seluruh siswa madrasah dapat memahami, menginternalisasi, dan mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama.
Pada sesi akhir, seluruh siswa mengikuti praktik langsung penerapan nilai moderasi, memperkuat pemahaman mereka untuk menjadi agen perdamaian dan toleransi di tengah masyarakat.
(Red)